Warga Meminta Dinas Sosial Turun Tangan, Pendamping Diduga Tidak Pernah Lakukan Survei Lapangan

Lampung utara||SriwijayaPertama.net

Warga Desa Cempaka meminta Dinas Sosial Kabupaten Lampung Utara turun langsung ke lapangan setelah muncul dugaan pendamping PKH tidak pernah melakukan survei secara benar terkait data penerima bantuan.

Salah satu warga berinisial DM (53), yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, mengaku sangat dirugikan setelah bantuannya hilang dan statusnya masuk kategorisasi DSIL-2. Ironisnya, DM tidak menerima bantuan apa pun karena seluruh bantuan yang seharusnya ia terima diblokir dengan alasan terindikasi JUDOL (judi online).

Menurut warga, tuduhan tersebut sangat tidak masuk akal. DM bahkan disebut tidak pernah bermain judi online, bahkan mengoperasikan telepon seluler saja tidak bisa.

Pada Minggu, 6 Desember 2025, sejumlah pendamping PKH Kecamatan Sungkai Jaya yang sedang berkumpul di rumah ketua kelompok menjelaskan bahwa pemblokiran bantuan terjadi karena Kartu Keluarga milik DM pernah dipinjamkan kepada orang lain, dan di dalam KK tersebut terdeteksi aktivitas judi online. Namun saat diminta menunjukkan bukti atau menjelaskan siapa pelakunya, pendamping tidak mampu memberikan penjelasan.

Pendamping juga meminta warga memeriksa langsung ke OJK di Bandar Lampung. Hal ini semakin membuat warga bingung, karena proses verifikasi seharusnya menjadi kewajiban aparat terkait, bukan dibebankan kepada masyarakat.

Warga Desa Cempaka pun mendesak Dinas Sosial Kabupaten Lampung Utara untuk melakukan survei langsung ke bawah, karena selama ini pendamping dinilai hanya sekadar datang ke desa tanpa memastikan kebenaran data di lapangan.

(Arson)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *