Palembang.sriwijayapertama.net – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Palembang lounching website E-Commerce ‘Si Cantik’ dalam kegiatan pameran produk hasil karya warga binaan Lapas dan Rumah Tahanan (Rutan) se-Sumsel Sumatera Selatan (Sumsel).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kambang Iwak, Area Rumah Dinas Walikota, Jalan Tasik Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang Provinsi Sumsel, Sabtu (25/10/2025).
Turut hadir Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Yulius Sahruzah, Direktur Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan Ditjenpas, Maulidi Hilal, Kepala Kanwil Ditjenpas Sumsel, Erwedi Supriyatno, Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Palembang, Desi Andriyani dan Ketua Yayasan Srikandi Merah putih, H Amir.
Acara pameran tersebut menampilkan beragam hasil kreativitas warga binaan, mulai dari kerajinan tangan hingga produk pemanfaatan limbah.
Pada momen tersebut, website platform niaga elektronik ‘Si Cantik’ yang merupakan sentra cipta karya warga binaan terampil inovatif dan kreatif, yang menjual berbagai macam produk hasil kerajinan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), resmi diluncurkan.
Kakanwil Ditjenpas Sumsel, Erwedi Supriyatno mengatakan bahwa lounching website ‘Si Cantik’ yang digagas oleh Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Palembang, Desi Andriyani, sebagai bentuk inovasi dalam rangka untuk memasarkan hasil karya WBP lebih luas lagi.
“Selama ini kita memamerkan dan memasarkan hasil kerajinan WBP lebih konvensional melalui kegiatan pameran dan galeri hanya ditempat. Setelah diluncurkan website Si Cantik, seluruh indonesia bisa melihat langsung beserta harganya produk hasil karya WBP,” ujarnya.
Menurutnya website Si Cantik ini, merupakan gagasan dan inovasi yang sangat brilian dalam mendukung asta cita Presiden Republik Indonesia, H Prabowo Subianto, untuk meningkatkan Usaha Mikor Kecil dan menengah (UMKM) bagi seluruh masyarakat.
“Dalam kegiatan pameran hari ini, setiap masing-masing Lapas dan Rutan yang ada di wilayah Sumsel mempunyai hasil karya warga binaan dan yang paling banyak dari Lapas Perempuan Kelas II A Palembang, karena perempuan mempunyai kreativitas yang lebih tinggi,” ujarnya Erwedi.
Lanjut Erwedi ungkapkan bahwa tentunya dalam hal ini, pihaknya mendapatkan dukungan dari stakeholder salah satunya dari Yayasan Srikandi Merah Putih.
“Hari ini hadir langsung dari Jakarta, Pimpinan Yayasan Srikandi Merah Putih beserta jajarannya. Tentunya dukungan beliau terhadap kami terutama WBP sangat dibutuhkan untuk menghasilkan karya-karya yang lebih bagus lagi kedepan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia meminta dukungan dan support dari masyarakat Sumsel khususnya, untuk ikut membeli dan memasarkan membeli produk hasil karya WBP, sehingga kreativitasnya akan terus tumbuh dan berkembang, yang akan menjadi semangat mereka untuk berkarya.
“Program pembinaan ini, akan terus berjalan, karena mereka dilatih sebagai warga binaan, supaya nanti setelah bebas akan terus mengembangkan karyanya, sehingga bisa mandiri dan mendapatkan penghasilan,” terangnya Erwedi.
Sementara Ketua Yayasan Srikandi Merah Putih, H Amir mengatakan bahwa kunjungannya ke Sumsel bukan yang pertama kali, tetapi sudah yang kedua kalinya.
“Saat ini, kami sedang diberikan amanah oleh Direktur Ditjenpas, dalam hal untuk lebih meningkatkan dan memajukan karya-karya hasil UMKM warga binaan di seluruh Indonesia tanpa terkecuali,” ujarnya.
Melalui yayasan Srikandi Merah Putih, pihaknya ingin merubah mindset bahwa membeli hasil karya warga binaaan bukan karena ada rasa kasihan, namun hasil karya mereka itu memang betul-betul bisa dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami dari Yayasan Srikandi merah putih bekerja sama dengan imigrasi dan pemasyarakatan, untuk membangun 33 galeri permasyarakatan di seluruh Indonesia. yang saat ini pembangunanya sedang berjalan di Lapas II Pemuda Tanggerang” bebernya Amir.
Lanjut Amir terangkan bahwa nantinya hasil karya-karya warga binaan yang ada di seluruh Indonesia, akan dipamerkan di galeri yang sedang dibangun.
“Kita berterima kasih kepada menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dan Direktur Ditjenpas, karena mereka sangat peduli terhadap warga binaan agar ketika mereka keluar menjadi warga binaan mandiri dan tangguh,” ucapnya.
“Pada, 31 Oktober 2025 mendatang, Yayasan Srikandi Merah Putih akan membawa produk hasil UMKM warga binaan ke Australia untuk dipamerkan dan November di Negara Cina. Kami akan membawa hasil karya warga binaan ke seluruh negara, agar bisa dikenal dunia,” tutupnya Amir (Iin P).













