Dugaan Korupsi Anggaran Dana BOS dan PSB SMKN 3 OKU, Ratusan Massa Garda Prabowo Laporkan Ke Polda Sumsel

Palembang.sriwijayapertama.net – Terkait Dugaan Korupsi Dana BOS dan PSB SMK Negeri 3 OKU, Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bela (Garda) Prabowo bersama Lembaga Pemantau Korupsi Nasional (LPKN), gelar aksi damai di Depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (14/1/2024),

Ketua Investigasi RI dan Staf Khusus Garda Prabowo, Feryandi SHDM mengatakan bahwa aksi damai tersebut dilakukan untuk meminta Polda Sumsel melalui Kasubdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Ditreskrimsus, turun ke Kabupaten OKU untuk melakukan audit SMK Negeri 3.

“Dalam aksi ini kami meminta Kasubdit Tipikor
Agar melakukan audit investigasi terkait anggaran dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMK Negeri 3 OKU,” ucapnya.

Lanjut ia beberkan dana BOS dari Tahun 2020-2024 dengan jumlah total sebesar RpRP 10.975.137.600 dengan rincian yaitu Tahun 2020 (Rp 1.976.800.000), Tahun 2021 (Rp 2.148.800.000), Tahun 2022 (Rp 2.083.137.600), Tahun 2023 (Rp 2.339.200.000) dan Tahun 2024 (2.427.200.00).

Sedangkan Jumlah total dana PSB dari Tahun 2020-2024 sebesar Rp 5.176.500.000, dengan rincian yaitu Tahun 2020 (Rp 900.750.000), Tahun 2021 (Rp.987.000.000), Tahun 2022 (Rp 1.054.500.000), Tahun 2023 (1.096.500.000), Tahun 2024 (Rp 1.137.750.000).

“Dana BOS dan PSB SMK Negeri 3 OKU dengan jumlah total sebesar Rp16.151.637.600 tersebut, diduga tidak sesuai dengan realisasinya dan adanya dugaan manipulasi anggaran dari Tahun 2020-2024,” bebernya Feri.

Lebi lanjut Feri juga beberkan bahwa selain itu juga terjadi dugaan Pungutan Liar (Pungli) terjadi pada harga pakaian seragam SMK Negeri 3 OKU ajaran Tahun 2024/2025 dengan jumlah total harganya sebesar Rp 1.615.000 persiswa.

“Rincian dari total harga tersebut yaitu pakaian olahraga (Rp 200.000), pakaian praktek (Rp 250.00), pakaian putih abu-abu (Rp 250.000), pramuka (260), almamater (Rp 300.000), Pakaian Rohis (Rp 150.000), Asuransi + kartu pelajar (Rp 60.000), Topi+dasi abu-abu (Rp 55.000), Topi+dasi paramuka+cincin (Rp 55.000), logo jurusan (15.000), logo SMK (10.000), lokasi putih abu-abu (Rp 5000) dan lokasi pramuka (Rp 5000),” terangnya.

Lebih lanjut dia terangkan bahwa terkait dengan laporan masyarakat dan orang tua siswa, banyaknya pungli dan indikasi korupsi diduga dilakukan Kepala Sekolah (Kepsek) dan Bendahara Sekolah (Bensek)

“Oleh karena itu kita minta Kapolda Sumsel segera memeriksa Kepsek dan Bensek yang diduga pengelolaan dana BOS dan PSB SMK Negeri 3 OKU tidak sesuai. Jika hal ini todak diperiksa, kami akan terus berulang melakukan demo dengan jumlah masa yang lebih besar,” ujarnya Feri.

Sementara Kanit Subdit 3 Tipikor Polda Sumsel, Kompol Hamsal SH MH, yang menyambut baik atas aksiny hari ini dan mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan peserta aksi, atas keluhan atau laporannya hari ini.

“Pada prinsipnya kami dari Subdit 3 Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumsel, dengan tegas akan melaksanakan dan menindaklanjuti apa yang telah disampaikan oleh rekan-relan peserta aksi harinya,” tutupnya Hamsal (Iin P).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *