Diskusi Dengan Mengusung Tema Tata kelola BUMD yang sehat, bersih dan taat hukum, Digelar FAAM Sumsel, Dalam Rangka Peringati Hakordia

Palembang.sriwijayapertama.net – Dalam rangka peringati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia), Forum Aktifis Advokat dan Mahasiswa (FAAM) Sumatera Selatan (Sumsel) gelar diakusi di Ballroom Hotel The Zuri Jalan Radial Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang, Jum’at (27/12/2024).

Diskusi tersebut mengusung tema ‘Tata kelola BUMD yang sehat, bersih dan taat hukum’ yang dihadiri Charma Afrianto selaku Komisaris PT Sumsel Energi Rimau, Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi, Aktivis, Ormas, LSM dan rekan-rekan awak media baik elektronik, cetak maupun online.

Hadir sebagai narasumber diantaranya yaitu Jaksa Teladan Anti Korupsi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kejari Musi Banyuasin Roy Riady SH MH, Akademisi Dr Ade Indra Chaniago, Ketua Nasional Caruption Warch (NCW) Sumsel M Ali Ruben SH dan Aktivis 98, Tumpal Simare Mare.

Kepala Kejari Muba, Roy Riady mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan momentum dalam memperingatai Hari Anti Koruosi Sedunia yang jatuh pada (9/12) beberapa minggu yang lalu.

“Munculnya ide dalam kegiatan diakusi ini, Karena saya seorang Aparat Penegak Hukum (APH) yang diberi amanah di Kabupaten Muba, saat ini sedang membuat tata kelola BUMD,” katanya.

Ia ungkapkan bahwa saat ini yang dibutuhkan oleh Pemerintah adalah bagaimana membuat suatu kontruksi hukum dan aturannya yang benar-benar bisa dilakaanakan sampai ketatanannya yang paling bawah.

“Oleh karena itu dalam kegiatan ini, hal tersebut perlu didiskusikan, bagaimana BUMD ini bisa sehat, karena filosofinya adalah mensejahterakan masyarakat dan memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam hal, lapangan pekerjaan,” ungkapnya Roy.

Sementara ditempat yang sama, Ketua NCW Sumsel, M Ali Ruben jelaskan bahwa FAAM Sumsel ini, didirikan atas dasar keresahan jiwa diantaranya yaitu berapa banyak hak masyarakat yang diambil, anak-anak tidak sekolah dan banyaknya jembatan yang tidak dibangun karena korupsi.

“Pada saat saya menjadi Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumsel, kawan-kawan ingin mendirikan suatu forum yang tidak ada intervensi kekuasaan didalamnya. Maka hari ini kami buktikan forum tersebut tidak akan pernah ada intervensi kekuasaan dan diskusi ini digelar untuk menekan korupsi,” ujarnya.

Lanjut dia beberkan bahwa Tahun 2023, berdasarkan catatan anti korupsi, sebanyak Rp 1500 Tirliun yang dikorupsi. Oleh karena itu tujuan digelarnya kegiatan ini untuk menekan angka korupsi.

“Kepada kawan-kawan mahasiswa dan aktivis, teruslah kritis untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Generasi kita inilah yang akan meneruskan untuk menjadi pemimpin dimasa yang akan datang,” pesannya Ruben.

Terakhir Ruben sampaikan bahwa pihaknya akan menjadi garda terdepan jika ada kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat dan juga kegiatan ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat, mahasiswa dan aktivis.

“Melalui forum ini, kita akan terus mengawal segala bentuk ketidak adilan terhadap masyarakat, karena hukum yang tajam kebawah tumpul keatas, karena di FAAM Sumsel ini lengkap, ada mahasiswa dan praktisi hukum yang fokus dibidangnya masing-masing,” tutupnya Ruben (Iin P).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *