Sumsel  

Sultan Iskandar Mahmud Badarudin Resmi Nahkodai FPK Sumsel 2025-2029

Palembang.sriwijayapertama.net – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) gelar pelantikan pengurus periode 2025-2029 di Ballroom Hotel Swarna Dwipa, Jalan Tasik Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang, Kamis (30/10/2025).

Pengurus FBK Provinsi Sumsel yang dipimpin Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, dilantik langsung oleh Gubernur Sumsel, Dr H Herman Deru SH MM dan dihadiri oleh Kaban Kesbangpol Provinsi Sumsel, Dr H M Alfajri Zabidi SPd MM MPdI.

Herman Deru mengatakan bahwa saat ini, pentingnya peran FPK sebagai jembatan pemersatu antar kelompok masyarakat dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan di Bumi Sriwijaya.

“Ini menjadi tugas berat bagi FPK di tengah kondisi Sumsel yang kondusif dan dikenal sebagai daerah zero konflik, memiliki tanggung jawab besar untuk terus menjaga dan memperkuat kebersamaan antar elemen masyarakat,” katanya.

Menurutnya menjadi pengurus FPK bukanlah tugas yang ringan, maka harus banyak melakukan sosialisasi termasuk salah satunya pernikahan antar suku dan interaksi lintas budaya.

“Hal ini untuk menjaga, jangan sampai ada terdengar intoleransi dan disintegrasi, karena kita adalah satu sebagai warga Sumsel, yang akan menjadi kekuatan untuk membangun provinsi Sumsel,” ujarnya Deru.

Sementara Ketua FPK Sumsel, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin mengatakan bahwa berdasarkan Permendagri Nomor 34 Tahun 2006, setiap daerah mulai dari Gubernur sampai ke level terbawah, membentuk FPK dalam rangka untuk menjaga zero konflik.

“Seperti wejangan Gubernur Sumsel kepada kita tadi, menjadi tugas kita jangan sampai ada suatu miskomunikasi apapun di wilayah Sumsel, sehingga tetap terjaga sebagai daerah zero konflik terhadap apapun baik suku, agama, ras dan budaya,” ungkapnya.

Lanjut dia juga ungkapkan bahwa sudah keempat kalinya dipercaya menjadi Ketua FPK Sumsel, yang didalamnya banyak terdapat suku dan etnis.

“Tahun 2009-2013 merupakan periode pertama kali menjadi Ketua FPK Sumsel dan sampai saat ini sudah empat periode memegang amanah yang luar biasa ini.,” bebernya Sultan.

Lebih lanjut Sultan terangkan bahwa Posisi FPK, seperti jembatan berada dibagian jalannya yang selalu diinjak-injak orang, walaupun demikian dapat menyatukan dan mendamaikan semua permasalahan atau konflik apapun.

“Oleh karena itu, hingga saat ini, Sumsel bisa kita pertahankan menjadi daerah zero konflik dalam mendukung program Provinsi Sumsel sampai ke tingkat RT,” tutupnya Sultan (Iin P).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *